Minggu, 14 Agustus 2011

Adapun Makna Puasa Ramadhan Secara Fisik, Psikologi, Dan Sosial

ayyuhal ikhwati bil aqidah...
bila ada seseorang yang menanyakan buat apa puasa..
mari kita bahas apa makna puasa yang di wajibkan allah untuk hambanya...

Mengapa harus repot puasa kalau tidak ada manfaatnya. Ini adalah pertanyaan mendasar yang harus kita jawab bila nantinya seseorang menanyakan hal itu.

Mari kita cari hikmah di balik ibadah puasa secara fisik, psikologi, dan sosial.

1. Secara fisik adalah alasan kesehatan.
Mari kita bayangkan motor kita yang setiap hari dipakai untuk bekerja akan tetapi tidak pernah di servis, tune up, dan tidak pernah dibersihkan. Saya yakin 1 tahun ke depan motor kita perlu diganti dengan yang baru. Kalau motor itu tubuh kita maka mau diganti dengan apa, padahal di toko tidak ada yang jual spare part tubuh manusia. Puasa ibaratnya adalah mengistirahatkan sejenak tubuh kita, membiarkannya untuk memperbaiki dan mengganti sel - sel yang lama dengan yang baru.
Puasa secara kesehatan juga bagus untuk mengurangi lemak tubuh dan lemak darah, jadi bisa diusahakan puasa secara teratur.
Menurut beberapa peneliti, puasa bisa menambah panjang umur karena memberi waktu istirahat organ tubuh dan menyusun sel - sel baru. Percobaan ini pernah dilakukan pada seekor tikus yang tidak diberi makan sekali waktu dan ternyata umurnya lebih panjang bila dibandingkan dengan yang selalu diberi makan.
2. Secara Psikologi melatih kesabaran dan hawa nafsu
Puasa menuntut manusia untuk menata emosi dengan lebih baik yaitu mengendalikan hawa nafsu duniawi yaitu makan, minum, seks, harta, kedudukan. Puasa melatih manusia untuk hidup sekedarnya yaitu makan minum secukupnya, berhubungan seks secukupnya. Melatih kesabaran untuk melalui proses dari pagi hingga sore kemudian mendapatkan kenikmatan berupa duniawi.
3. Secara Sosial
Apakah Anda lapar saat puasa? pasti, setiap yang puasa pasti lapar. Enakkah lapar itu? tidak, kalau enak pasti semua orang berlomba untuk jadi orang miskin. Nah, disinilah titik baliknya. Anda mulai dilatih untuk merasakan dan sensitif terhadap orang miskin di sekitar kita, untuk perhatian kepada mereka. Untuk apa? untuk bersedekah dan berbagi kepada mereka, untuk mengurangi kesenjangan sosial antara kita, untuk ketentraman masyarakat, harta, dan jiwa kita. Anda boleh menumpuk harta, deposit banyak, rumah bagus, harta melimpah, semuanya ada. Tapi jangan lupa, rejeki Anda hanyalah sebatas apa yang sudah sampai ke perut, selebihnya belum merupakan rejeki walaupun itu milik Anda. Kelebihan itu adalah sebagian milik mereka yang tidak mampu, bagikan kepada mereka dengan cara - cara yang bijak, dengan cara - cara yang baik yang membuat mereka hidup lebih baik dan sejahtera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar